Jumat, 16 Agustus 2013

Asal Usul Tahu Sumedang

pembuatan tahu Boen Keng dimulai tahun 1917 oleh seorang imigran China bernama Ong Kino. Sumber lain mencatat, pembuatan tahu ini dimulai tahun 1911 untuk konsumsi rumah tangga Ong Kino.

Read more at http://uniqpost.com/76861/asal-usul-tahu-sumedang/
pembuatan tahu Boen Keng dimulai tahun 1917 oleh seorang imigran China bernama Ong Kino. Sumber lain mencatat, pembuatan tahu ini dimulai tahun 1911 untuk konsumsi rumah tangga Ong Kino.

Read more at http://uniqpost.com/76861/asal-usul-tahu-sumedang/
Ada cerita menarik dibalik kemasyuran tahu sumedang yang mungkin belum kalian ketahui. Ini sekelumit kisah tentang sejarah pembuatan tahu yang terkenal dengan nama tahu sumedang. Mungkin karena asalnya dari daerah sumedang maka tahu ini dinamakan seperti nama daerah tempat asalnya yakni Sumedang.
Sebenarnya makanan ini berasal dari negeri Cina, yaitu Tou fu. Sejenis makanan yang terbuat dari sari kedelai.

pembuatan tahu Boen Keng dimulai tahun 1917 oleh seorang imigran China bernama Ong Kino. Sumber lain mencatat, pembuatan tahu ini dimulai tahun 1911 untuk konsumsi rumah tangga Ong Kino.

Read more at http://uniqpost.com/76861/asal-usul-tahu-sumedang/
pembuatan tahu Boen Keng dimulai tahun 1917 oleh seorang imigran China bernama Ong Kino. Sumber lain mencatat, pembuatan tahu ini dimulai tahun 1911 untuk konsumsi rumah tangga Ong Kino.

Read more at http://uniqpost.com/76861/asal-usul-tahu-sumedang/
pembuatan tahu Boen Keng dimulai tahun 1917 oleh seorang imigran China bernama Ong Kino. Sumber lain mencatat, pembuatan tahu ini dimulai tahun 1911 untuk konsumsi rumah tangga Ong Kino.

Read more at http://uniqpost.com/76861/asal-usul-tahu-sumedang/
pembuatan tahu Boen Keng dimulai tahun 1917 oleh seorang imigran China bernama Ong Kino. Sumber lain mencatat, pembuatan tahu ini dimulai tahun 1911 untuk konsumsi rumah tangga Ong Kino.

Read more at http://uniqpost.com/76861/asal-usul-tahu-sumedang/
Pembuatan tahu Boen Keng dimulai sekitar tahun 1911 atau 1917 oleh seorang imigran China bernama Ong Kino. Awalnya, Ong Kino membuat tahu sekadar untuk menyenangkan istri tercintanya. Belakangan, tahu itu juga disukai teman-temannya. Ong Kino pun memutuskan menjajakan tahu yang dalam bahasa China disebut daging tak bertulang itu di Sumedang. Tahu ini kemudian menjadi cikal bakal tahu sumedang yang kita kenal sekarang. 

 
Suatu hari ketika seorang kakek tengah menggoreng sesuatu, ia di datangi oleh Bupati sumedang Pangeran Soeria Atmadja yang tengah melintas menuju perjalanan ke Situraja menggunakan delman.
Pangeran Soeria Atmadja sangat tertarik dengan makanan yang bentuknya unik dan baunya sangat harum.
“Maneh keur ngagoreng naon?” tanya Bupati begitu turun dari delmannya. (Kamu lagi goreng apa?).
Kakek itupun menjawab bahwa ia sedang menggoreng Tou fu. Kemudian ia menjelaskan sebisanya bahwa makanan ini berasal dari Cina. Bupati pun penasaran sehingga ia ingin mencicipinya.
“Enak sekali,” ujarnya. “Coba kamu jual, pasti laris.”
Seperti mantra, kata-kata sang pangeran benar-benar menjadi kenyataan. Tahu yang diolah keluarga Ong Kini itu laku keras, bahkan menjadi ikon Sumedang hingga sekarang. Namun, tahu ini baru menggunakan merek Boen Keng pada tahun 1960-an. Ketika itu, Ong Kino kembali ke China dan usaha pembuatan tahu diteruskan anaknya, Boen Keng. Dari tangan Boen Keng, usaha ini kemudian beralih kepada salah seorang dari lima anaknya, yakni Ukim. Sejak tahun 1995 hingga sekarang, usaha tersebut dipegang Suriadi, salah seorang dari tujuh anak Ukim. Jadi, boleh dikata, Suriadi adalah generasi keempat pengelola tahu Boen Keng. Suriadi yang lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Maranatha, Bandung, mengelola usaha ini dengan cara yang tidak jauh berbeda dari leluhurnya. Dia tidak berambisi untuk mendirikan cabang-cabang usaha di kota lain. Itu sulit dilakukan karena air di kota lain berbeda dengan air di Sumedang. Rasanya pasti akan berbeda. Buat kami, begini saja sudah cukup, katanya.

Sejak saat itu tahu sumedang menjadi makanan yang disukai oleh masyarakat hingga terkenal seantero nusantara. Apalagi bentuk dan rasanya yang unik dan khas sehingga tahu ini terlihat berbeda dengan tahu-tahu biasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar